Kamis, 11 Mei 2017

Habis Gelap Terbitlah Terang

Buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah buku kumpulan surat-surat RA Kartini kepada teman-temannya di Belanda yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Armijn Pane. Buku ini membuat saya penasaran membacanya karena saya baru sadar ibu RA Kartini ini tutup usia sangat muda, 25 tahun....siapakah beliau karena walau muda, beliau begitu dikenang.

Mencari buku ini juga agak susah dan akhirnya saya berhasil membelinya di Tokopedia dengan harga Rp 34.000 plus ongkos kirim Rp 9.000 saja.

Dari membaca surat pertama saja saya sudah dibuat terperanggah. Beliau yang kala awal menulis surat baru usia belasan tahun sudah mampu menjabarkan analisa situasi kehidupan saat itu dengan kritis dan gamblang dengan bahasa yang puitis yang tak terduga. Terlihat beliau adalah wanita yang sangat cerdas dan berjiwa seni.

Saya paling suka dengan 2 kalimat beliau ini:
*  "Azab sengsara masih terlalu halus untuk menggambarkan kondisi perkawinan di tempat kami"
(menurut saya memang bener sih...coba pikirin, seorang wanita bangsawan harus nikah dengan suami orang yang mau naik pangkat jadi Bupati karena saat itu kalau pria mau naik pangkat jadi Bupati harus beristrikan wanita bangsawan).

* "Andai aku bisa mengecilkan badanku sekecil-kecilnya hingga bisa masuk ke amplop ikut terbang ke negeri Belanda"
(Saya salut di tengah rasa jenuhnya, beliau berhasil menyusun kata perumpamaan yang cantik pada surat untuk sahabatnya. Beliau dipingit 4 tahun, huaaaa, saya mikir libur lebaran 9 hari aja kalau di rumah terus rasanya bisa gila he...he...).

Saya juga kagum dengan sifat sosial dan mau memberikan kesempatan kepada orang lain saat beliau tidak memungkinkan menikmati kesempatan menikmati beasiswa yang didapat karena sudah memutuskan menikah. Beliau menulis surat ke badan yang memberikan beliau beasiswa ke Belanda agar beasiswa itu dialihkan ke Salim (Haji Agus Salim). Wah...jarang ada orang seperti ini....liat aja hal kecil di tikungan slipi yang mau masuk tol, jelas dia ngak bisa lurus karena pintu tol antri...eh orang yang mau belok ngak dikasih lewat di depannya.

Beliau juga orang yang kreatif melihat peluang usaha. Ukiran jepara kala itu belum dipromosikan dan dengan usahanya dan dukungan ayah dan adiknya, berhasil dikembangkan dan bisa membuat lapangan pekerjaan buat rakyat.

Beliau juga melihat pendidikan itu penting, bukan saja pendidikan ilmu pengetahuan tapi pendidikan akhlak. Peranan ibu penting dalam menanamkan akhlak yang baik.

SEMANGAT dan CITA-CITA yang tinggi sangat melekat pada kepribadiannya. Beliau berhasil melihat sisi positip yang membuatnya bersemangat dalam situasi yang tidak enak. Pada surat-surat yang agak terakhir beliau mensyukuri kalau masih diberi kesehatan, hidup di rumah yang baik dan lainnya. Ya, hal ini tidak terlepas setelah beliau lebih mendekatkan diri pada Tuhan.

Beliau akhirnya juga tampak mensyukuri pernikahannya. Ya, RA Kartini lumayan beruntung karena suaminya beda, Bupati dengan status duda ditinggal istri sah yang meninggal ini mendukung cita-citanya.

Beliau juga tampak orang yang MENGHARGAI PERBEDAAN, dia menghargai sahabatnya yang beda bangsa dan agama. Tampak tidak ada batasan dalam mengungkapkan isi hati. Beliau tahu, saat itu tidak semua orang Belanda menghargai mereka dengan tulus tapi dia tahu kalau sahabat-sahabatnya itu baik dan tulus. Beda bangsa dan agama tidak menghalangi persahabatan mereka, bahkan saya melihat sahabat-sahabatnya ini berperan dalam memberinya semangat di kala sedih selain rasa sayang ayahnya, ibu kandung, kedua  adiknya dan kakaknya yang bernama Kartono yang selalu membuat hatinya kuat.


Oleh, Kumala Sukasari Budiyanto

Minggu, 07 Mei 2017

Visa Selandia Baru, Lebih Hemat dengan Aplikasi Online

Bagi kita warga negara Indonesia memiliki 2 pilihan untuk mengajukan visa Selandia Baru, manual dan online. Kedua cara ini tetap mengharuskan kita datang ke Vfs di Kuningan City Mall Lt 2 Jakarta atau Vfs Bali. Lalu apa bedanya.

Pertama, yang menarik adalah lebih murah. Biaya manual adalah Nz$184 dan biaya visa dan Rp 240.000 fee untuk Vfs, sedangkan online biaya visa Nz$165 dan Rp 180 ribu fee untuk Vfs.

Kedua, dengan manual kita isi form dan semua dokumen lampiran termasuk paspor asli diberikan ke Vfs sedangkan online kita isi form online dan upload dokumen di:
lalu serahkan paspor asli ke Vfs.

Ketiga, jika manual visanya berupa stiker sedangkan manual berupa print out.

Caranya apply online, buat akun di link tersebut diatas. Lalu login dengan akun dan pasword yang sudah dibuat,  lalu ikuti instruksi yang ada. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Dokumen yang diminta sistem untuk di upload mengikuti keterangan yang kita isi, misal bila menginfokan kita di sponsori (sponsor hanya biasa warga atau lembaga Selandia Baru), maka kita harus upload dokumen tsb, jika tidak sistem tidak memintanya seperti aplikasi saya yang tanpa sponsor.
2. Ukuran foto hanya 200kb-an jadi crop dan atur supaya foto memory sebesar itu. Foto juga di crop sampai menampilkan foto seperti yang diminta. Bagian bawah hanya sd ujung bahu (seperti foto visa usa).

Setelah selesai upload data, kita diminta membayar online dengan kartu kredit.

Lalu kita mendapat email (pengalaman saya tidak sampai satu hari kerja) yang meminta kita menyerahkan paspor ke Vfs dalam waktu 20 hari setelah email diterima, jika tidak maka aplikasi dianggap hangus.

Setelah memberikan paspor, pengalaman saya sehari berikutnya saya mendapat email dengan dokumen seperti di bawah ini.... Yes, multiple 1.5 thn dan adik saya multiple 2 tahun.... hhhmmm kok saktian dia yah...sayapun berpikir kenapa....oh oh karena paspor saya berlaku 2 tahun lagi jadi mereka hanya mau kasih 1.5 tahun.
Walau visa udah di tangan, tugas belum selesai.....paspor yang ada di Vfs harus saya ambil. Saya cek status di pagi hari berikutnya dan terlihat status fisik paspor saya sudah dikembalikan dari kedutaan ke Vfs, jadi siangnya kami ambil deh (jam ambil paspor di Vfs jam 2 siang teng! (lebih pagian 5 menit aja ngak boleh masuk) sd jam 4 sore).

Tenang deh urusan visa selesai....kalau tidak tiket yang saya beli setahun yang lalu saat SQ BCA travel fair dengan modal berdiri berjam-jam bisa sia-sia. Gambling jika beli tiket murah karena pasti sebelum buat visa. Visa hanya bisa buat 3 bln sebelum berangkat, sedangkan tiket murah biasanya H minus 6 bulanan baru dapat murah. Nah tapi yang enak nih dapat visa multiple, jika mau pergi lagi bisa dengan tenangnya untuk beli tiket.

Oleh Kumala Sukasari Budiyanto